Puisi Puitis Cinta dan Kasih Sayang Mama Kekal Hingga ke Jannah
Anakku belahan jiwaku...
Di saat engkau dilahirkan…
Telah banyak darah dan keringatku dititiskan…
Aku berhempas pulas dan menyabung nyawa…
Demi menyambut sebuah kelahiran…
Hanya Allah sahaja yang mengetahui perit jerih yang ku lalui…
Anakku sumber ilhamku...
Aku yang tidak pernah lelah membimbingmu…
Aku yang tidak pernah lelah membimbingmu…
Telahku gadaikan hidupku dan berhempas pulas…
Demi mencari sesuap nasi bagi menampung kehidupan mu…
Untuk mengajarimu erti kehidupan sebenar…
Agar kau sentiasa berahlak mulia...
Anakku harapanku...
Engkau adalah anugerah terindah bagiku...
Engkau juga penawar suka dan duka bagiku...
Melihat dirimu membesar dan berjaya...
Membuat aku bangga pada dirimu…
Engkau adalah anugerah terindah bagiku...
Engkau juga penawar suka dan duka bagiku...
Melihat dirimu membesar dan berjaya...
Membuat aku bangga pada dirimu…
Semoga kehidupanmu sentiasa diberkati dirahmati-Nya…
Anakku permata hatiku…
Aku ingin kau tahu…
Aku ingin kau tahu…
Aku akan selalu ada untukmu...
Walaupun ranjau berduri akan ku rempuhi…
Menemanimu dalam suka dan duka..
Menemanimu dikala sihat dan sakit mu…
Menemanimu dalam suka dan duka..
Menemanimu dikala sihat dan sakit mu…
Anakku tanggung jawabku...
Engkau adalah amanah Allah yang wajib ku pikul…
Akan ku pegang erat amanah itu…
Maka, redaku adalah milikmu…
Agar kelak mudah bagimu melangkah ke pintu syurga…
Hanya itu, yang mampuku berikan untukmu...
Anakku kesayanganku...
Namamu selalu ku sebut dan ku titip didalam doa-doaku…
Semoga kau menjadi anak yang soleh dan berguna…
Semoga Allah melimpahi kehidupanmu dengan zat-Nya…
Aku akan sentiasa menyayangimu…
Cinta dan kasih sayangku hingga ke Jannah…
Hasil nukilan,
Leanagaya đź’—
Sebuah puisi yang menarik mempunyai estetika tentang kasih sayang seorang ibu digarap menjadi bait-bait yang meruntun perasaan. Tahniah atas penulisan kreatif yang menarik.
ReplyDeletePuisi ini sangat memberikan inspirasi kepada seorang ibu untuk terus membimbing amanah Allah ke jalan yang diredhai.
ReplyDelete